TEORI SISTEM DAN PERSPEKTIF EKOLOGI
Teori sistem memiliki pengaruh yang penting dalam pekerjaan sosial sejak tahun 1970 dan telah menjadi hal yang kontroversi dalam jangka waktu yang panjang. Secara konvensional teori sistem dibedakan dalam dua bagian sebagai berikut :
- Teori Sistem General
- Teori Sistem Ekologis
Ada beberapa percobaan untuk membedakan dari teori sistem sosial yang berdasarakan analisis sosiologis terhadap sistem dalam masyarakat ( De Hayos Dan Jensen, 1985 ). Mancoste (1981) menyatakan bahwa awal terpenting dari suatu teori system dalam sosiologi bertumpu pada teori Darwin oleh Herbert Spencer Siporin berpendapat bahwa penelitian peninjauan sosial pada akhir abag 19, teori informasi, sekolah ekologis Cicago sosiologis pada tahun 1930-an.
Hearn (1958 – 1969 ), teori sistem dalam pekerjaan sosial pengaruh terbesar adalah terjemahan peneraapan sistem dalam praktek.
Gagasan sistem dalam pekerjaan sosial memiliki dasar dalam teori sistem umum oleh Van Bertalanfly ( 1971 ) ini merupakan teori biologis yang tujuannya adalah semua organisasi yang merupakan sebuah sistem, terdiri dari sub – sub sistem dan bagian dari super sistem. Teori ini diaplikasiakan dalam sistem sosial seperti Grup, keluarga dan masyarakat dan juga sistem biologis.
Maksud dari konsep teori sistem sebagai berikut ;
- sistem adalah kesatuan dengan batas fisik dan mental di mana penukaran energi melalui batas tersebut.
- sistem tertutup dan tidak ada penukaran tempat yang melewati batas.
- sistem terbuka di mana energu menyeberangi batas dengan dapat menembus.
Cara sistem bekerja ;
Input : energi yang diberikan pada sistem dengan melewati batas.
Troughput : bagaimana energi digunakan oleh sistem
Output : akibat dari lingkungan di mana energi keluar melampaui batas-batas sistem.
Foodback loaps : informasi dan energi keluar dari sistem karena output / keluaran mempengaruhi lingkungan dengan mengadukan hasil sebagai keluaran / output.
Etropy : kecenderungan sistem menggunakan energi mereka sendiri untuk disimpan.
Satuan sistem dalam setiap waktu terdiri atas lima karakteristik :
- satuan yang kokoh
- keseimbangannya
- perbedaan
- bukan suatu kegiatan yang ringkas
- hubungan timbal balik
Sistem sosial dapat memiliki kemampuan yang sinergis, maksudnya mereka dapat menciptakan energi mereka sendiri untuk memperbaiki mereka sendiri. Pincus dan Manahan (1973 ) menawar pendekatan dengan ide sistem aplikasi eksplisit. Prinsip ini menegaskan bagaimana orang mempertahankan system lingkungan sosial mereka dengan segera untuk memuaskan hidup mereka.
Tiga sistem pertolongan :
- informal atau sistem alamiah
- sistem formal kelompok
- sistem sosial, rumah sakit atau sekolah
Orang dengan masalah tidak dapat menggunakan sistem pertolongan, karena :
- sebuah sistem tidak dapat hadir dalam kehidupan mereka atau mempunyai
- sumber penting atau menjadi tepat pada masalah mereka.
- orang tidak boleh mengetahui tentang / berharap menggunakannya.
- sistem kebijakan baru dapat menciptakan masalah baru untuk digunakan.
- sistem dapat menimbulkan konflik satu sama lain.
Tujuan pekerja sosial dalam mengkonsentrasikan hubungan dekat masalah umum dan mereka harus memandang pekerjaan sosial sebagai konsekwensi umum dari masalah pribadi dan pengaruh individu dari permasalahan yang lebih umum :
- menolong orang untuk menggunakan dan meningkatkan kapasitas mereka pada pemecahan masalah.
- membangun hubungan baru antara orang lain dengan sistem sumber
- memperbaiki orang atau memodifikasi interaksi antara orang dengan system sumber.
- memperbaiki interaksi antar orang dengan sistem sumber
- menolong dan mengembangkan kebijakan perubahan sosial.
- memberikan pertolongan praktis.
- agen kegiatan dari kontrol sosial
Pincus Manahan mendefinisikan empat sistem dasar pekerjaan sosial
Sistem | Deskripsi | Informasi lebih lanjut |
Agen system Perubahan | Pekerjaan sosial dan organisasi dalam suatu pekerjaan | |
Sistem klien | Orang atau kelompok, keluarga masyarakat mencari pertolongan dan dalam pekerjaan menggunakan agen sistem perumahan | Klien setuju dan menerima pertolongan dengan menggunakan dirinya sendiri, potensi klien harus digunakan oleh pekerja sosial |
Sistem sasaran/target | Orang pada sistem perubahan berusaha mengadakan perubahan dalam mencapai tujuan | Klien dan sistem target dan kegiatan mungkin atau tidak mungkin sama. |
Sistem kegiatan | Orang dengan agen sistem perubahan bekerja untuk mencapai tujuan | Klien, target dan kegiatan mungkin atau tidak mungkin sama. |
Hubungan dekat antara pekerja dengan yang lainnya antara lain :
- kobarasi di mana di sana ada sharing dan tujuan
- bargaining merupakan pencarian persetujuan akan kebutuhan
- conflictual tujuan yang saling bertentangan
Proses pekerjaan sosial dalam melihat bagian penting ketrampilan
Phase | Kegiatan | Metode & ketrampilan |
Pengungkapan Masalah | Penetapan masalah | Masing – masing masalah terdiri dari tiga bagian yang semuanya ditetapkan |
| Analisis dan sistem | Mempertimbangkan bagaimana pengaruh |
| Perumusan tujuan | Situasi sosial termasuk langkah yang diambil untuk mencapai tujuan ; keputusan dan skala prioritasnya di antara tujuan |
| Penyusunan dan strategi | Siapa yang terlibat dalam sistem dasar ? Poin dari sistem dan sistem sumber . Kebutuhan yang erat dan harapan yang sulit dicapai |
| Penetapan dan upaya perubahan | Cek timbulnya masalah klien &upaya mencegahnya. |
| Pertanyaan | Verbal dalam tulisan untuk menggunakan tes proyektif |
Pengumpulan Data | Observasi | Memperhatikan klien di rumah dalam simulasi atau menggunakan teknik simulasi |
| Mengecek data yang layak | Tulisan format lain, verbal yang layak bagi sistem . Klien mendapatkan sentuhan dari bagian sistem lain yang menemukan seseorang yang melakukan perlawanan terhadap pertolongan |
| Kontak | Menunjukkan nilai dari agen pekerja pada tujuan sistem klien |
Kontak awal | Mengatasi ambivalen (dua perasaan yang bertentangan ) | Antara pekerja sosial dan sistem klien |
| Mendefinisikan permasalahan primer da sekunder | Antara pekerja sosial dan sistem lainnya |
Kontrak negosiasi | Mengkondisikan hubungan erat yang baik | Tujuan penting dari masing masing bagian Memainkan tugas masing-masing Menggambarkan prose perubahan Menerangkan tujuan dari kontrak dan membuat syarat secara jelas Keluar dari perselisihan |
Bentuk kegiatan | Menguraikan pertentangan | Termasuk anggota lain dari sistem atau sistem lain (melepaskan ketakutan mengenai reaksi atau membuktikan pertolongan) Menerima dan mmeberikan pengetahuan mengenai informasi baru, dorongan harapan, tujuan menggunakan kelompok bagi pengaruh kolektif |
| Pemutusan besaran dan komposisi | Misalnya hanya klien dan peker sosial Klien dan keluarganya Pekerja sosial dan agennya Klien dan pekerja agen lain |
| Prosedur operasional | Lamanya kontak, waktu pertemuan, frekwensi, tempat, peraturan tingkah laku ( misalnya ijin dan kontrol ) |
Perbaikan sistem koordinasi kegiatan | Penghindaran sistem entropy | Membangun hubungan dekat yang baik Membuat peraturan, komunukasi kekuatan, kesetiaan, sikap dan nilai tujuan yang konsisten Menghindari perubahan peraturan, prosedur operasional, sistem kegiatan dan sistem perubahan |
Pengaruh Kegiatan | Pengaruh beberapa bagian dari sistem pengaruh bagian lainnya - multifinality | Menggunakan pengetahuan dan pengalaman, hadiah material dan pelayanan, hak legitimasi membuat hubungan erat, status kharisma dan kewibawaan personal, informasi kontrol |
Pengakhiran Perubahan | Mengakhiri evaluasi | Menggambarkan bersama –sama evaluasi dari kemajuan selama melaksanakan kegiatan |
Sumber : Pincus dan Manahan (1973 )
Maksud dari tujuan pekerjaan sosial adalah memperkuat kapasitas beradaptasi orang dan mempengaruhi lingkungan mereka untuk bertransaksi lebih adaptif (Germain dan Gitterman, 1980). Tiga area dari transaksi permasalahan sering timbul antara klien dan pekerjaan sosial adalah :
- definisi mengenai aturan sosial
- struktur dan fungsi agen
- pandangan profesional
Tiga tahap dalam pemecahan permasalahan sosial adalah fase awal permulaan pekerjaan yaitu mempersiapkan pemikiran dan mencari teori sebagai upaya pemahaman masalah dari kontrak emosional dengan perasaan tanggapan klien kemudian mencari persetujuan mengenai masalah dan apa yang harus didefinsikan. Konsentrasi itu dapat dibagi menjadi tiga yaitu masalah, prioritas, dan komitmen. Struktur bekerja juga sangat penting dalam menangani masalah sosial yakni kedewasaan pemikiran dan skala waktu.
Dalam tahapan sedang berlangsung berkonsentrasi pada perubahan dalam satu atau tiga fokus. Peralihan kehidupan semua orang, berhubungan dengan perubahan biologis, dipengaruhi oleh harapan – harapan kebudayaan sosial.
Perubahan sering kali menjadi penyebab tekanan / ketegangan tetapi menawarkan kesempatan untuk mendorong mekanisme penyesuaian sisi halus / lembut atau belajar untuk memperoleh kesempatan – kesempatan itu. Juga disebabkan dari dugaan – dugaan yang berbeda dari teman – teman, keluarga organisasi dan lembaga.
Tujuan pekerja sosial dalam melaksanakan pekerjaannya adalah untuk menolong orang – orang melalui mekanisme penyesuaian yang telah dipengaruhi tiga peranan pekerja sosial sebagai berikut:
- memungkinkan (contoh: memperkuat motivasi klien, mengesahkan dan mendukung klien untuk mengatur perasaan )
- mengajar (contoh : penyelesaian masalah, menjelaskan tanggapan, menawarkan informasi )
- sarana (menengahkan kebiasaa klien, menegaskan tugas, mengerahkan dukungan – dukungan mengenai lingkungan )
Dalam tahap akhir, klien dan pekerja sosial memerlukan persiapan dan bekerja secara hati – hati untuk mengakhirinya dengan sukses disebabkan oleh factor waktu, tipe pelayanan, faktor hubungan. Pemisahan juga diakibatkan oleh hubungan dan kerugian yang dialami pekerja sosial dan klien. hal ini harus disiapkan dengan cara ; tahapan – tahapan penolakan, perasaan – perasaan negatif, kesedihan dan perasaan kebebasan serta membuat kemajuan oleh klien dan pekerja sosial.
Para pekerja sosial harus mengambil tanggung jawab langsung untuk menggunakan informasi dari pekerjaan sosial untuk mengangkat isu – isu social yang muncul dari kasus – kasus mereka dengan para perwakilan mereka dan secara lebih luas.
Jaringan kerja dan sistem tanggungan sosial
- Teori – teori sistem adalah analisis dari jaringan kerja dalam sistem dukungan sosial. Hal ini berfokus dengan ; dukungan formal dan informal. Perseorangan dan bantuan sosial mencari untuk menanamkan pada klien yang mampu terlibat dengan jaringan kerja jadi menawarkan sumber penghasilan kepada yang lainnya saat sedang membantu diri mereka sendiri. Dalam hal ini peranan pekerja sosial adalah sebagai penengah antara orang – orang, lebih dari pada berkonsentrasi pada hubungan dengan klien dan beberapa orang lain.
- Pekerjaan Coalan ( 1974 Caplan dan Kililea 1976 ) dalam bidang kesehatan mental menggunakan sistem dukungan bagi orang yang keluar dari kekerasan dan sbeuah sumber penting bagi gagasan ini dan sangat berpengaruh pada sebuah pembelajaran oleh Colins dan Pancoast (1976 )
- Spech (1986) menunjukkan dukungan sosial itu menggunakan jarak antara hubungan sosial dan organisasi sedang jaringan kerja ditujukan pada kumpulan orang – orang yang berhubungan.
- Allan (1983) menyarankan bahwa sebuah pelayanan yang mendukung untuk menghidupkan jaringan kerja sosial adalah tepat, tetapi mencoba untuk menggantikan ketetapan formal dengan perlindungan informal atau mengganti pola yang ada dari perlindungan informal atau menggantikannya dari perlindungan informal kemungkinan tidak akan sukses . hal ini dikemukakan oleh Cecil et al (1987 ) dalam pembelajaran di Irlandia Utara
- Sistem – sistem dan teori ekologis, dengan usaha – usahanya pada pengstrukturan dan istilah tekniknya, merupakan suatu gaya yang berbeda pada teori dan latihan kerja sosial tradisional yang menekankan pada paham perseorangan dan psikologi. Kedua hal itu terdapat di antara pemahaman sosial yang luas yang berdasarkan pada teori pekerjaan sosial, keuntungan-keuntungan dari pendekatan sistem adalah :
- tekanan yang lebih besar dalam merubah lingkungan daripada pendekatan secara psikologi.
- hal ini saling berpengaruh, berkonsentrasi pada akibat dari satu orang ke orang lain, lebih dari pada dalam pikiran dan perasaan internal.
- menandakan para pekerja sosial pada kemungkinan cara alternatif dalam menerima obyek yang sama dan mengurangi resiko yang muncul dari perbedaan kebiasaan dan organisasional yang menggunakannya teori psikologi yang berkonsentrasi pada kenormalan dan penyimpangan / cenderung untuk menciptakan ( Leighninger,1987 )
- gabungan dari Goldstein, 1973 dan Pncus Manahan, 1973 termasuk bekerja dengan perseorangan, kelompok dan komunitas dan tidak menekankan metode partikuler di manapun dari intervensi, serta menggambarkan beberapa hal dalam level apapun agar semua system intervensi dapat mengerti yang berpengaruh dan menjelaskan secara khusus.
- hal ini menghindari secara garis lurus, menetapkan keterangan sebab akibat dari kebiasaan atau fenomena sosial karena adanya berbagai ketegasan dan keseimbangan untuk menunjukkan seberapa banyak energi yang mengalir dan mengakibatkan sistem – sistem dalam keanekaragaman jarak dari cara – cara yang berbeda. pola – pola dari hubungan dan bagaimana batas – batas terbagi atau bidang pemisah dengan yang lainnya merupakan gagasan yang penting.
Kesimpulan :
Teori sistem dan perspektif ekologi pada hakikatnya sama-sama difokuskan pada sistem-sistem yang membentuk lingkungan serta bagaimana sistem-sistem tersebut berinteraksi dan mempengaruhi individu di dalamnya. Namun terdapat juga perbedaan mendasar dari kedua hal tersebut yaitu :
- Teori sistem menyusun kategori yang luas untuk memahami interaksi dan relasi antar berbagai system termasuk individu, keluarga, kelompok, organisasi dan komunitas. Sedangkan perspektif ekologi merupakan salah satu bagian dari teori sistem.
- Teori sistem menyatakan bahwa antara manusia dan lingkungan saling mempengaruhi satu sama lain, sedangkan perspektif ekologi menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan.
- Teori sistem menggunakan pemikiran secara terorganisir untuk menghubungkan dan melihat adanya ketergantungan antara fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Sedangkan perspektif ekologi hanya melihat transaksi yang terjadi antara manusia dengan lingkungannya, dan bentuk- bentuk bantuan yang mereka lakukan bagi satu sama lain.
Tiga cakupan penting yang termasuk dalam perspektif ekologi adalah :
- Pertukaran (transaction) ; Manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya dan dengan lingkungannya. Bentuk interaksi ini adalah taransaksi (pertukaran) yang dilakukan secara aktif dan bersifat dinamis, karena hal-hal yang dikomunikasikan dan saling ditukar. Ada 2 bentuk pertukaran yaitu pertukaran positif (bila memberikan dampak yang positif antara kedua belah pihak) dan pertukaran negatif (bila berdampak negative pada salah satu pihak saja).
- Penyesuaian (adaptation) ; Adaptasi menunjuk pada kapasitas untuk menyesuaikan diri pada kondisi-kondisi yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya. Seseorang harus mampu menyesuaikan diri pada kondisi baru yang ditemuinya, agar dapat melakukan keberfungsisnnya secara efektif. Perlu diketahui tidak hanya manusia yang dipengaruhi oleh lingkungannya tetapi dapat juga sebaliknya. Manusia mengubah lingkungannya agar dapat beradaptasi.
- Mengatasi (Coping) ; Coping adalah bentuk adaptasi yang membutuhkan perjuangan untuk mengatasi masalah. Walaupun adaptasi mencakup respon terhadap kondisi baru yang positif maupun negative, namun mengatasi menunjuk pada cara orang menghadapi pengalaman negative.. Menurut Barker (1999) ada 5 cara untuk mengatasi masalah yang perlu dilakukan oleh individu yaitu :
1) Mengumpulkan jenis informasi yang dibutuhkan agar dapat berfungsi dengan baik.
2) Memiliki keterampilan untuk memikirkan dan merencanakan masa depan.
3) Mengendalikan emosi.
4) Mengendalikan kebutuhan-kebutuhan yang hanya ditujukan untuk kepuasan sesaat.
5) Mengidentifikasi alternative untuk memahami situasi problematik dan mengevaluasi keuntungan dan kerugian setiap alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar